LAPORAN PROJECT
COUNTER UP DENGAN DUA SEVEN SEGMEN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Elektronika Digital yang dibina oleh:
Drs. Suwasono
KELOMPOK
3 :
Bayu Prihatmoko (110534406846)
Robi Andria (110534406845)
Sri Rahayu (110534406819)
Wisnu Hari A. (110534406828)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
PRODI
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
NOVEMBER 2012
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang
Dengan adanya perkembangan
teknologi yang semakin berkembang tiap waktu, khususnya di bidang elektronika
saat ini hampir seluruh peralatan elektronika menggunakan sistem digital.
Salah satu rangkaian sistem digital adalah rangkaian counter atau pencacah.
Counter atau pencacah adalah rangkaian sirkuit digital
atau kadang-kadang berbentuk chip
yang bisa dipakai untuk menghitung pulsa
atau sinyal digital
yang umumnya dihasilkan dari osilator.
Penghitung ini bisa menghitung pulsa secara biner
murni (binary counter) ataupun secara desimal-terkodekan-secara-biner (decimal
counter).
Counter ada 2 macam, yaitu counter
up dan counter down. Pada pembahasan kali ini kami membuat salah satu rangkaian
counter yaitu counter up yang kami implementasikan pada dua buah seven segmen. Dimana
seven segmen akan menampilkan angka desimal secara urut mulai dari 00-99.
1.2.
Tujuan
Counter
up merupakan salah satu hasil perkembangan mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang
dipelajari dari matakuliah elektronika digital, sehingga mahasiswa dapat lebih
memahami, mengerti serta paham apa yang telah dipelajari dan dapat
mengimplementasikannya.
1.3.
Rumusan
Masalah
Dari
paparan di atas maka permasalahan pada projek ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
metode dan prosedur perencanaan rangkaian counter up dengan 2 seven segmen?
2. Bagaimana
hasil dan analisa dari percobaan alat?
1.4.
Batasan
Masalah
Perlu
diberikan beberapa batasan permasalahan dengan tujuan agar pembahasan tidak
meluas dan menyimpang dari tujuan. Adapun batasan permasalahan adalah sebagai
berikut :
1. Membuat
rangkaian counter up dengan seven segmen.
2. Menganalisis
hasil uji coba alat yang sudah dibuat.
II.
DASAR
TEORI
2.1.
COUNTER
UP
Counters
(pencacah) adalah alat/rangkaian digital yang berfungsi menghitung/ mencacah
banyaknya pulsa cIock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit
kode biner, Gray. Ada 2 jenis pencacah yaitu:
1. Pencacah sinkron (syncronuous counters) atau
pencacah jajar.
2. Pencacah tak sinkron (asyncronuous counters)
yang kadang-kadang disebut juga pencacah
deret (series counters) atau pencacah kerut (rippIe counters).
Karakteristik
penting daripada pencacah adalah:
1.
Kerjanya sinkron atau
tak sinkron.
2. Mencacah
maju atau mundur.
3. Sampai
beberapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah).
4.
Dapat berjalan terus
(free running) ataukah dapat berhenti sendiri (seIf stopping)
Gambar 2.1. Ladder Diagram dan Timing Diagram | |||
2.2.
IC 7447
IC 7447 adalah
IC TTL yang dapat digunakan sebagai penghubung antara IC counter dengan seven
segmen. Secara sederhana, IC 7447 dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2. IC 7447
2.3. IC 7490
IC
7490 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai pembagi 10. Secara sederhana, IC 7490 dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar
2.3. IC 7490
2.4. IC 555
IC NE 555 adalah IC yang digunakan sebagai pemicu dan
juga sebagai pengatur frekuensi sebesar 1 Hz, IC NE 555 dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.4. IC 555 |
Fungsi masing-masing pin IC 555 :
-
Pin
1(Ground). Pin ini merupakan titik
referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian
intenal maupun rangkaian eksternalnya.
-
Pin
2(Trigger). Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada saat level
tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc
-
Pin 3(Output). Output mempunyai 2 keadaan, High dan
Low
-
Pin
4(Reset). Pada saat low, pin
4 akan reset. Pada saat reset, output akan Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High.
-
Pin
5(Voltage Control). Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan threshold
akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger akan berubah dari
2/3 Vcc menjadi V5
-
Pin
6(Threshold). Untuk membuat output
Low, terjadi pada saat tegangan pin 6 dari Low menuju > 1/3 Vcc
-
Pin
7(Discharge). Output Low, pin 7 akan Low Impedance.
Output High, pin 8 akan High Impedance.
-
Pin 8 (Vcc). Pin ini
untuk menerima supply DC voltage yang diberikan. Biasanya akan bekerja jika diberi tegangan 5
–12V(maksimum 18 V).
2.5. Seven Segmen
Seven
Segment adalah tujuh segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka. Seven
segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia digital. Seven
segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian, diplay angka digital
dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan
informasi secara visual mengenai data-data yang sedang diolah oleh suatu
rangkaian digital.
Seven segmen
ini tersusun atas 7 bbuah LED yang disusun membentuk angka 8 yang penyusunnya menggunakan
diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’ dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap
segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). salah satu
terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.
Jenis-jenis
Seven Segment :
1. Common Anoda
Semua anoda dari LED dalam seven segmen disatukan secara parallel dan semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW (led akan menyala/aktif bila diberi logika 0).
2. Common Katoda
1. Common Anoda
Semua anoda dari LED dalam seven segmen disatukan secara parallel dan semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW (led akan menyala/aktif bila diberi logika 0).
2. Common Katoda
Merupakan kebalikan dari Common
Anoda. Disini semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND.
Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA ini berada pada
kondisi AKTIF HIGH (led akan menyala/aktif bila diberi logika 1).
III.
METODE
3.1. Alat dan Bahan
-
Resistor 220Ω 16 buah
-
Resistor 330Ω 4 buah
-
IC NE555 1
buah
-
IC 7447 2
buah
-
IC 7490 2
buah
-
Elco 22mF
22V 1
buah
-
Capasitor milar 1 nF 1
buah
-
Potensiometer 1
buah
-
Seven Segmen 2
buah
-
Push buttom 1
buah
-
Toggle 1
buah
-
PCB
-
Kabel secukupnya
3.2. Prosedur Perancangan
atau Langkah Pengerjaan Alat
3.1.2. Pemindahan jalur ke papan PCB
a. Buat
rangkaian lay out pada software (PCB express, Matlab, Circuit Wizard dll)
b. Print
out hasil, kemudian fotocopi pada kertas mika.
c.
Guntinglah gambar PCB
tersebut kira-kira 2-3mm diluar garis gambar.
d. Ampelas
seluruh permukaan PCB sambil dibasahi dengan air, lakukan proses
pengampelasan dengan cara memutar searah jarum jam sampai bersih, lalu keringkan.
pengampelasan dengan cara memutar searah jarum jam sampai bersih, lalu keringkan.
e. Panaskan
Setrika, set pengatur panas kira-kira 1/4. Posisikan gambar PCB diatas papan PCB, jalur
PCB menghadap ke papan PCB (tembaga).
f. Diatas
kertas mika lapisi dengan kertas biasa,
tekan setrika agak kuat sampai kira-kira 30 detik sampai gambar menempel
ke papan PCB dan lakukan penggosokan secara merata ke permukaan yg lain.
g. Waktu
yang diperlukan selama proses setrika +/- 3 menit, jangan sampai lebih dari
4 menit karena jika terlalu lama biasanya gambar akan melebar/pudar.
4 menit karena jika terlalu lama biasanya gambar akan melebar/pudar.
h. Setelah
menempel ke PCB lalu dinginkan papan PCB dengan cara di angin-anginkan, jangan
sekali-kali langsung direndam ke air atau diblow dengan udara dingin / AC,
gambar (toner) bisa terkelupas sewaktu masuk pada proses selanjutnya.
i.
Lepaskan kertas mika
pelan-pelan dengan tangan sampai gambar/jalur nampak, lalu bersihkan sisa
dengan bantuan sikat gigi bekas sampai bersih.
j.
Jika terdapat jalur
yang putus, baru gunakan Spidol permanent untuk membantu menyambungnya.
3.2.2. Proses pelarutan PCB
a. Masukkan
Ferri Cloride (FeCl3) secukupnya ke dalam wadah plastik dan masukkan air
panas/hangat secukupnya, sampai seluruhnya lebur dengan air.
b. Masukkan
papan PCB kedalam larutan Ferri Cloride (FeCl3) tadi, dan agar prosesnya lebih
cepat, bantu dengan cara menggoyang-goyang wadahnya .
c. Sambil
diamati jika papan PCB sudah seluruhnya lebur, maksudnya tembaga yang tidak tertutup
oleh gambar/toner, maka angkat papan PCB dan bersihkan dengan
air yang mengalir (air kran).
air yang mengalir (air kran).
d. Untuk
membersihkan gambar/toner, gosokan amplas pelan-pelan sambil disiram air kran
sampai benar-benar bersih.
e. Bor
papan PCB sesuai besarnya kaki komponen (0,8mm s/d 1,5mm), bersihkan papan
PCB.
3.2.3. Proses Pemasangan Komponen
Pasanglah komponen
sesuai dengan tempat yang ada pada lay out PCB yang telah dirancang.
3.2.4. Proses uji coba
alat
3.3. Uji Coba Alat
Langkah uji coba alat:
-
Beri tegangan 5V dari
power supply pada inputan yang ada pada rangkaian counter up.
-
Lalu otomatis counter
up akan berjalan melalui tampilan seven segmen yang mengimplementasikan nilai
angka desimal dari 00.
-
Tapi jika tampilan
seven segmen tidak dari angka desimal 00, gunakan tombol push button yang
berfungsi sebagai reset sehingga akan menampilkan angka desimal 00.
-
Kemudian angka desimal
00 menghitung (counter) secara berurutan hingga angka desimal 99, lalu akan
kembali lagi ke 00.
3.4. Hasil dan Analisis
Hasilnya seven segmen
menampilkan angka desimal 00 yang berurutan sampai angka desimal 99. Rangkaian counter
up ini menggunakan IC555 untuk clock atau timer. Kontrol timer ini digunakan
agar tampilan seven segmen dapat diatur jeda waktu menggunakan potensiometer
antara tampilan angka desimal 00 ke angka desimal 01 dan seterusnya sampai 99.
Jika potensiometer diputar dan diatur pada tegangan minimal maka timer akan
turun sehingga jeda waktu menjadi melambat atau semakin lama, sebaliknya jika
potensiometer diatur maksimal maka jeda waktu akan semakin cepat.
IV.
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari
hasil perancangan dan pembuatan alat counter up dapat disimpulkan bahwa
rangkaian ini
DAFTAR PUSTAKA
http://sinelectronic.blogspot.com/2012/02/seven-segment-adalah-tujuh-segmen.html
diakses tanggal 28-11-2012 pukul 18.30
http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dekoder-ttl-bcd-ke-7-segment/
diakses tanggal 28-11-2012 pukul 18.47
ml.scribd.com/doc/57015403/COUNTER
diakses tanggal 28-11-2012 pukul 19.03
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Biography
Nama : Bayu Prihatmoko
NIM : 110534406846
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
2011-A
Nama : Robi Andria
NIM : 110534406845
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
2011-A
Nama : Sri Rahayu
NIM : 110534406819
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
2011-A
Nama : Wisnu Hari Anggara
NIM : 110534406828
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
2011-A
semoga bermanfaat
BalasHapus