A.
Semikonduktor
Intrinsik (murni)
Silikon dan germanium merupakan dua
jenis semikonduktor yang sangat penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam
tabel periodik dan mempunyai elektron valensi
empat. Struktur kristal
silikon dan germanium berbentuk
tetrahedral dengan setiap atom memakai
bersama sebuah elektron
valensi dengan atom-atom tetangganya. Pada temperatur mendekati harga nol mutlak,
elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak terdapat
elektron bebas atau silikon bersifat sebagai insulator.
Gambar. Ikatan kovalen silikon dalam dua
dimensi
B.
Doping
Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik. Energi yang
diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar 1,1 eV untuk
silikon dan 0,7 eV untuk
germanium. Pada temperatur ruang (300K), sejumlah elektron
mempunyai energi yang
cukup besar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi
ke pita konduksi menjadi elektron bebas.
Besarya energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari pita
valensi ke pita konduksi ini
disebut energi terlarang (energy
gap). Jika sebuah
ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang
(hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan
akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati elektron bebas
mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua muatan
inilah yang memberikan kontribusi adanya
aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang
lain mengisi lubang tersebut,
maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain dan seolah-olah
sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lam ke lubang baru.
Gambar a) Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya
sebuah ikatan kovalen yang terputus
dan b) Diagram pita energi menunjukkan tereksitasinya elektron ke pita konduksi dan meninggalkan lubang di pita valensi.
Atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit
(mengelilingi inti) sebanyak 14 dan8 atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang seimbang (netral) jumlah
elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron adalah: -
1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602-19 C.
Gambar.
Struktur Atom (a) Silikon; (b) Germanium
Beberapa
properti dasar silikon dan germanium pada 300 K
C. Tipe-N
Bahan silikon diberi
doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan
kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon
yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki
kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n.
Semikonduktor tipe-n disebut juga donor
yang siap melepaskan elektron.
Gambar doping atom pentavalen
Dan elektron “bebas” sumbangan dari atom
dopan inipun dapat dikontrol jumlahnya atau konsentrasinya. Meskipun bahan silikon type n ini mengandung
elektron bebas (pembawa mayoritas) cukup banyak, namun secara keseluruhan
kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positip pada inti atom masih sama
dengan jumlah keseluruhan elektronnya.
Pada bahan type n disamping jumlah elektron bebasnya (pembawa mayoritas)
meningkat, ternyata jumlah holenya (pembawa minoritas) menurun. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya
jumlah elektron bebas, maka kecepatan hole dan elektron ber-rekombinasi
(bergabungnya kembali elektron dengan hole) semakin meningkat. Sehingga jumlah holenya menurun.
D. Tipe-P
Kalau silikon diberi
doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat
semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3
elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan
demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan
sebagai akseptor yang siap
menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan
semikonduktor ini menjadi tipe-p.
Gambar doping atom trivalen
Atom
bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom akseptor, karena atom ini siap
untuk menerima elektron. Jarak antara
level energi akseptor dengan pita valensi sangat kecil yaitu sekitar 0.01 eV
untuk germanium dan 0.05 eV untuk silikon.
Dengan demikian hanya dibutuhkan energi yang sangat kecil bagi
elektron valensi untuk
menempati hole di level energi akseptor.
Oleh karena itu pada suhur ruang banyak sekali jumlah hole di pita
valensi yang merupakan pembawa muatan.
Semoga tulisan tentang semikonduktor diatas bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian... :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar